"Jangan khawatir dengan apa yang belum kita capai, yang terpenting adalah berusaha, bekerja keras, semangat dan selalu panjatkan doa. Ia adalah senjata kerisauan dan jalan untuk mancapai kemudahan" [Encep Andi Nugraha]

Thursday, December 3, 2015

Curug cimandaway

Yang Berubah dari Curug Cimandaway dari 3 Tahun Terakhir www.andinugraha.com - Curug atau air terjun menurut saya suatu aliran air yang mengalir dari dataran tinggi ke sebuah tempat yang rendah seperti sungat. Aku biasa menyebutnya curug, dicurug sendiri banyak aku gunakan untuk menengkan diri, menikmati indahnya ciptahan Tuhan dan mensyukurinya. Ketika aku kelas 2 SMA dulu, kurang lebih 3 tahun yang lalu aku pergi ke curug Cimandaway. 

Kami semua terpisah ada yang merantau ke berbagai kota. Sehingga untuk main bersama pun agak susah tidak seperti dulu lagi. Namun lebaran tahun 2015 ini kami bisa berkumpul kembali. Meskipun teman-teman yang lainnya tidak lama berada dirumah. Hanya aku dan Budi yang agak lama dirumah. Budi pun mengajaku untuk pergi ke curug Cimandaway lagi setelah 3 tahun yang lalu pergi kesana. Dengan senang hati aku pergi ke sana.

Pemberangkatan sedikit siang dari rumah, sekitar pukul 09.00m sesampainya di lokasi kurang lebih duhur. Setelah itu baru kami menuju curug yang suaranya semakin terdengar ketika berjalan. Memang sedikit menurun melewati tangga ketika memasuki curug Cimandaway. Ketika sampah curug rasa lelah dan capek akan terasa hilang. Namun sebaliknya ketika naik kembali ke atas (palkiran) akan sedikit terasa capek karena jalannya lumayan naik. Rasa capeknya akan hilang setelah melihat foto curug kembali..hee.. Memang ada sedikit perbedaan sama dulu ketika 3 tahun yang lalu. Perbedaannya hanya air sedikit surug karena kemarau.

Namun air yang mengalir dari atas tetap ada meskipun tidak sederas ketika 3 tahun yang lalu aku mengunjunginya. foto; Setelah puas main di curug Cimandaway, aku dan Budi pulang, karena sudah lama tidak ke curug Cimandaway, kami pun pulang merasakan hal yang aneh terutama jalan. Jalan yang kami lewati terasa berbeda dengan jalan sebelumnya ketika berangkat. Dari pada bngung kami pun bertanya kepada orang untuk menunjukan arah jalan menuju Banjar. Setelah bertanya ternyata kami salah jalan, kalau mau ke arah yang pertama berangkat harus pulang lagi jauh. Dan untuk pergi arah Banjar ternyata tinggal ke depan sebentar lagi, kata warga setempat.

Namun setelah kami melewati jalan terasa lama sekali tidak sampai-sampai. Akhirnya kedua kalinya memutuskan untuk bertanya, dari pada sesat dijalan. Ketika bertanya, kami sedang berada di Madura, ya ternyata salah jalan sampai ke Madura. Namun pemandangannya cukup bagus, dan kami tidak berfikir panjang utuk mengabadikannya, berikut fotonya;